Friday, January 13, 2012

214. Entah Pada Siapa?

Kemana kan ku lempar
sejauh rindu yang ada
bila seringkali tetamu yang hadir itu sepi . . .
yang sering bertandang bersama sendu . . .

Bagaimana pula harus kusimpan
sedalam rindu yang ada
apabila setiap kali datang menyapa
setiap kali datang bersama
pilu, sengsara 'buah tangannya'

Harus terus merindui?
atau kuburkan saja bersama waktu
biar pergi malam sepiku
biar berlalu waktu piluku
kerana rindu tidak berpaksi
pada hati-hati yang telah pergi.

15.04.2007

Thursday, January 12, 2012

213. Sepinya Kian Terasa

Masih dalam ingatan
dilayar kelam menggambarkan
gerak laku dan perbuatan
mesra, manja, mempersona

Tiap satu bagai lagu
berkumandang dihati
asyik dan alpa . . .

Sehingga ku terlupa
pada benarnya pekara
antara mimpi dan kenyataan

Bila dikenangkan
kisah yang berlalu
sepi menyapa hati
pilu pada perasaan

Andaikata bermula
noktah seterusnya. . .

15.04.2007

Tuesday, January 10, 2012

212. Duapuluh Tahun Selepas Itu...

Gah sorakan "Merdeka!". .
telah sayup-sayup . . . tidak kedengaran lagi
makin lama makin menjauh

Aku bingkas . . .
gema sorakan tak terperi ku hayati
sungguh polos dengan situasi yang bingar
ntah apa yang diracau
mengungkap semangat
menjerit-jerit pengorbanan
terbit semangat kata . . . kebebasan!
erti kelangsungan peradapan dunia.

Saban tahun,
racaunya tiada beza
jeritannya tetap polos tak bererti
tahun-tahun berlalu, setelah 20 tahun . . .

Tidak aku tergolong dalam kumpulan yang
menjerit-jerit dan meracau itu
namun aku tak punya pengertian
tak punyai maksud
"BEBAS" yang diungkapkan
"MERDEKA" yang dilaungkan
kerana aku hidup setelah Merdeka telah lebih 20 tahun kemudian.

Pun begitu,
keperitan dan semangat
tidak memberatkan mata yang melihat
tidak membingitkan telinga yang mendengar
tidak membebankan bahu yang memikul

Bagaimana untuk aku insaf
dan bagaimana untuk aku nikmati
erti KEMERDEKAAN yang dikecapi

02.03.2007

Monday, January 9, 2012

211. Kini Tiada Lagi

Sering waktu mengimbau kenangan
yang ada diantara ketika
saat bersama menjalin kasih . . .

Saat dan ketika yang ditinggalkan oleh waktu
adalah antara kenangan
yang meracun hati, melukakan jiwa
membunuh perasaan

Wujudnya rasa diketika itu
adalah rindu dan keinginan
mengecapi apa yang hanya dapat dimengerti
oleh hati dan perasaaan

Dan kadangkala kenangan itu datang
membawa kembali detik-detik waktu
waktu indah, waktu bersama

Dan kenangan itu bagai sembilu
menusuk perasaan
indah pada kenangan
mengimbau sengsara jiwa

17.03.2007

Thursday, January 5, 2012

210. Bicara Malam

Setiap malam penuh kenangan
diulit harapan yang digarap waktu
meninggalkan sepi, kosong
tanpa!

Seringkali hati terkenang . .
waktu indah
waktu-waktu yang meruntun perasaaan
waktu seketika itu

Sedang aku biarkan duka yang panjang
agar sembuhnya benar
bukan igauan, bukan mimpi

Namun ingatan tak pernah putus
walau malam berakhir hari.

07.03.2007