Thursday, March 22, 2012

219. Hidup Yang Mati

Tatkala sendu dihujung tangis berakhir
menemui airmata yang kering dipipi . .
bersama itu segalanya terbuku, tidak lagi lagi terisi
berselerak kesah yang terpendam, berdendam
terlerai genggaman, terputus sudah ikatan
tiada lagi yang bercerita, tiada pula yang berkesah
berakhir sudah . .

Langkah yang longlai diatur perlahan
menahan debaran hati yang kian pudar
menghentikan pandangan yang kian malar
pada hujung kasih yang tiada
berakhirlah satu cerita, tiada sudahnya
bermulalah satu sengsara, bernoktah dijiwa

Carilah cahaya yang menyinar
pinjamkan bahagia yang sementara
untuk waktu-waktu berlalu
biarkan airmata dengan tangisnya
biarkan esakan dengan sendunya . .

No comments:

Post a Comment