Wednesday, February 16, 2011

92. Mencari Ayah

Menunggu pulangnya
menanti terhenti ditengah angan
mimpi malam menyapa
hilang pergi, pilu duka

Dalam kemangguan
dihembus bayu sepi
kembali menanti

suatu saat disisi
Datang bersama sejarah alam
pergi beriringan

berkunjung bukan semalam
kembali tidak hari ini
Setiap langkah ku jejaki
setiap kesah kutitipi
setiap waktu ku ukuri

muncul pagi, malam kembali
Dan akhirnya kembali menanti
hakiki . . . . pasti.
mengerti dalam pasrah, sebuah kesah tak dapat diubah

12.07.2000,
sebuah sajak yang diilhamkan dari sebuah cerpen yg disiarkan Utusan Malaysia : Mencari Ayah.

No comments:

Post a Comment